Setelah vakum selama lima tahun, Ari Sihasale dan Nia
Zulkarnaen melui rumah produksinya Alenia Pictures kembali merilis film terbaru berjudul Rumah Merah Putih.
Lewat film Rumah Merah Putih, pasangan yang dikenal fokus menyoroti
kehidupan anak-anak pedalaman Indonesia ini, hendak menyuguhkan masyarakat soal
nasionalisme dari kisah hidup anak-anak yang tinggal di perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste.
“Setelah 5 tahun akhirnya kami bisa hadir lagi untuk membuat
film bagi semua umur. Film keluarga Indonesia yang mengunggah rasa cinta pada Indonesia, rasa cinta tanah air jangan sampai hilang,” kata Ari Sihasale.
Rumah Merah Putih ini sendiri adalah film yang diangkat dari
kisah nyata kehidupan anak-anak di perbatasan NTT, tepatnya di Kabupaten Belu
dan Atambua. Dengan menekankan nasionalisme, keduanya mengemas film ini dengan rasa cinta tanah air lewat persahabatan 7 anak-anak NTT.
Film ini mengisahkan tentang dua anak bernama Farel Amaral dan
Oscar Lopez yang tinggal di perbatasan NTT-Timor Leste. Walaupun hidup dalam kemiskinan, namun rasa cinta terhadap tanah air melekat kuat dalam hati mereka.
Film ini didukung juga oleh penampilan aktor dan aktris kenamaan tanah air, seperti Pevita Pearce, Yama Carlos, Shafira Umm, Abdurrahman Arif, dan Dicky Tatipikalawan.
Baca Juga:
Pierre Roland, Pemeran ‘Gerhana’ yang Kini Sudah Jadi Pendeta
Setelah War Room, Kamu Patut Nonton Film Overcomer yang Pastinya Gak Kalah Keren!
Kisah film ini bicara soal bagaimana cat warna merah dan putih
menjadi pemersatu di perbatasan NTT-Timor Leste. Bagi mereka yang tinggal di perbatasan,
cat merah dan putih merupakan benda langka. Proses untuk mendapatkan cat inilah yang mewarnai cerita Farel dan Oscar di film Rumah Merah Putih.
Cat ini hendak mereka pakai untuk mengecat rumah mereka menjelang perayaan 17 Agustus.
Perjuangan inilah yang membuktikan bahwa bahkan anak-anak di
perbatasan begitu mencintai bangsanya. Di beberapa adegan, anak-anak ini menunjukkan
sikap nasionalisme mereka yang kuat. “Sampai kapan pun merah putih takkan terganti,” demikian sepenggal kutipan dialog dalam film ini.
Sikap nasionalisme inilah yang diharapkan Ari dan Nia menyebar
di hidup setiap masyarakat kita. Bahkan mengingat kondisi sosial masyarakat
kita saat ini yang mudah terhasut, saling menebar kebencian dan permusuhan.
Nah, buat kalian yang pengen nonton film ini, bisa menikmatinya
di bioskop loh. Kamu juga bisa mengajak anak-anak dan mengajarkan mereka soal nasionalisme
karena film memang dibuat untuk semua umur.